Subscribe:

Pages

Senin, 17 Januari 2011

Langsing dengan Food Combainin

Pada dasarnya food combining (FC) merupakan pola makan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah fungsi tubuh manusia. “Dengan penyelarasan tersebut, pekerjaan pencernaan akan lebih mudah dan pemakaian energi lebih efisien,” papar Andang Gunawan dalam seminar Food Combining- Kiat Sehat dan Langsing Tanpa Diet, di Imperial Country Club Lippo Karawaci, Tangerang, Sabtu (29/01).
Prinsip FC sebenarnya tak beda dengan pola makan 4 sehat 5 sempurna, hanya disesuaikan dengan siklus pencernaan manusia. Setiap fungsi tubuh mempunyai irama biologis yang jam kerjanya tetap dan sistematis dalam siklus 24 jam setiap hari. Siklus tersebut terbagi 3 periode, yakni :
1. Siklus Pencernaan
Siklus ini berlangsung dari pukul 12.00 sampai pukul 20.00. saat ini merupakan saat tepat untuk menkonsumsi makanan padat karena selama 8 jam ini tubuh secara aktif bekerja mencerna makanan. “Itulah sebabnya bila kita tidak makan siang hari, tubuh merasa lapar karena saat ini tubuh banyak mengeluarkan energi untuk mencerna,” cetus Andang.
2. Siklus Penyerapan
Sejak pukul 20.00 – pukul 04.00 tubuh mulai melakukan penyerapan. Sebagian besar zat makanan yang telah dicerna dibagikan ke seluruh tubuh. “Pada saat ini kita harus cukup tidur dan tidak makan lagi supaya energi yang ada pada tubuh betul-betul digunkan utnuk membagi makanan bukan untuk melakukan aktivitas tertentu atau mencerna makanan,” saran Andang. Jangan pula dilupakan, tegas Andang, pada saat ini tubuh juga mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru. Bila enenrgi terlalu banyak dikeluarkan untuk mencerna makanan atau melakukan kegiatan lain, maka proses pembentukan sel baru tidak lagi efisien. Akibatnya, kita menjadi lelah, kulit kusam, dan penuaan dini pun terjadi.
3. Siklus Pembuangan
Siklus ini merupakan siklus terakhir, terjadi antara pukul 4 subuh hingga 12 siang. Pada saat ini paling banyak dikeluarkan nergi. Karena itu alangkah baiknya bila kita tidak menyantap makanan padat supaya tidak boros energi. Meminum segelas juice sudah cukup di pagi hari. Dengan begitu kita sudah membiarkan tubuh untuk melakukan pembuangan secara maksimal.
Ketiga siklus di atas bukan cuma membuat kita harus memperhatikan kapan waktu makan yang tepat, tetapi juga keseimbangan asam dan basa (nilai pH makanan) yang kita santap. Salah kombinasi sedikit saja, kelancaran proses pencernaan tubuh akan terganggu. Beberapa contoh makanan pembentuk asam misalnya protein hewani, lemak dan minyak, produk susu, biji-bijian, kacang tanah, makanan beragi, alkohol. Sedangkan makanan pembentuk basa yaitu buah-buahan, sayuran, kentang yang direbus dengan kulitnya, susu mentah, kedelai, taoge, kacang-kacangan (kecuali kacang tanah) dan sebagainya. “Makanan ini dikombinasikan agar pH tubuh kita selalu netral,” ujar Andang
Selain mengelompokkan asam-basa, makanan juga dibagi menjadi 5 kelompok makanan berdasarkan kandungannya, yaitu zat pati, protein, sayuran, kelompok netral, danbuah-buahan. Semua kelompok makanan ini bisa dimakan bersamaan dalam pola FC, kecuali kelompok protein dan zat pati tidak boleh dikonsumsi bersamaan.
Buah juga dikonsumsi sendiri pada pagi hari karena mudah dicerna dan tidak membutuhkan energi besar. “Selanjutnya, jika sudah mengkonsumsi protein, maka sebaiknya ditemani sayuran untuk menetralkan,” papar Andang. Tak heran jika penganut FC masih bisa menikmati steik atau mi ayam, dengan catatan steik dimakan tanpa kentang dan mi ayam dimakan dengan menyisihkan daging ayamnya. “Dengan cara ini kita lebih mudah menjalankan pola diet ala FC,” tutur Andang.
ANTARA YANG SERASI DAN TIDAK SERASI
Dalam bukunya Food Combining – Kombinasi Makanan Serasi – Pola Makan untuk Langsing dan Sehat, Andang merinci kombinasi makanan yang serasi sebagi berikut :
  1. Protein dan Lemak
Unsur lemak berguna melambatkan laju pencernaan sehingga protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam lambung. Nah, protein sendiri sebetulnya sudah mengandung lemak, hingga penambahan lemak lagi malah berbahaya sebab akan membuat protein lebih lama lagi berada dalam lambung. Jadi, sarannya, santaplah ayam, daging atau ikan secara dipanggang, dibakar, direbus atau dikukus. Begitu juga kacang-kacangan.
  1. Pati dan Lemak
Hidrat arang pati juga mengandung protein dan lemak sekalipun kecil saja. Jadi kombinasi pati dan lemak oke saja selama tidak ditambahkan lemak lagi. Andang menyebutkan contoh ubi yang dikolak merupakan makanan yang tidak serasi karena menggunakan ekstra lemak. Tetapi ia setuju untuk menggunakan sedikit lemak demi penambah citarasa seperti roti yang dibubuhi sedikit mentega, kentang tumbuk yang ditambah sedikit krim atau nasi yang ditanak dengan sedikit minyak kelapa.
  1. Lemak dan Asam
Keduanya bisa kita santap beriringan kalau lemaknya rendah saja. Asam, tulis andang dibukunya tersebut, berguna melarutkan lemak. Sedang enzim pengurai lemak membutuhkan pH asam. Misalnya, sedikit air jeruk dapat mengencerkan lemak sehingga lebih mudah dicerna. Sebaliknya menambahkan asam pada makanan berkadar lemak terlalu tinggi justru menyebabkan pH pencernaan semakin asam hingga menghambat proses pencernaan. Andang menyebutkan contoh pauan lemak dan asam yang baik yakni keju dengan buah rasa asam atau kacang-kacangan yang juga baik disantap dengan buah rasa asam.
  1. Gula dan Asam
Contoh makanan dengan kombinasi ini adalah yogurt murni dan madu alam murni, yogurt murni dan buah manis, buah asam dan buah manis atau saus asam manis.
  1. Pati dan Pati
Sekalipun makan nasi dan bakmi menurut metode food combinig cukup serasi, toh, Andang menulis dalam bukunya itu, agar tidakmenyantapnya dalam jumlah banyak. Karena kemampuan tubuh menyimpan pati terbatas. Kelebihannya akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak.
  1. Protein Nabati dengan Protein Nabati
Kombinasi yang sangt serasi karena satu jenis saja protein nabati, tulis Andang, umumnya kurang lengkap. Hingga harus dilengkapi lagi dengan protein lainnya. Misalnya, nasi merah dengan tempe, nasi dengan perkedel kacang merah, sup dengan ankea biji-bijian.
Berdasarkan keterangan di atas, maka roti dengan telur dadar, nasi dengan ayam goreng, mi dengan bakso daging, ikan bumbu acar, daging dengan kuah saus tomat, cake isi buah manis, bubur sumsum dengan kinca gula merah, roti dan gula pasir, panekuk dengan sirup mapel, roti dan selai buah, daging dan buah, puding setelah makan makanan tinggi protein, dadar telur dengan keju, atau daging dan ayam, termasuk kombinasi yang tidak serasi.