Kompetensi Dasar
1.
Mendeskripsikan
tentang ciri-ciri dan cara reproduksi jamur
2.
Menyajikan data
hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur (khamir dan kapang) dalam
kehidupan dan lingkungan
|
|
Fungi (Jamur)
|
Morfologi dan struktur tubuh
fungi
|
Fungi merupakan
kelompok organisme eukariotik, yaitu organisme yang inti selnya telah memiliki
membran. Walaupun fungi diaggap menyerupai tumbuhan, tapi sesungguhnya sangat
berbeda dari tumbuhan. Berbeda dengan tumbuhan, jamur tidak dapat membuat
makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari
lingkungan di sekitarnya. Pada tumbuhan dinding seln tertuya tersusun oleh selulosa, sedangkan pada fungi dinding
sel nya tersusun atan kitin dan glukosa.
sebagian besar fungi
merupakan eukariotik multiseluler. Walaupun begitu, fungi juga dapat ditemukan
dalam bentuk uniseluler . fungi multiseluler dapat membentuk struktur berupa
filamen (benang) yang disebut hifa. Beberapa
jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan tempat
pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan
makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang disebut badan buah. Badan
buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang
lapuk. Badan buah dijumpai padakelompok jamur tertentu.
Berdasarkan morfologinya fungi dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu khamir (yeast), kapang (mold), dan fungi bertubuh buah (mashroom).
1.
Khamir (yeast)
Khamir lebih dikenal sebagai
jamur ragi oleh masyarakat awam, hal ini disebabkan karena jenis fungi ini
digunakan sebagai ragi dalam pembuatan tape atau roti. Tubuh hanya terdiri dari
satu sel (uniseluler). Sel nya dapat berbentuk bulat atau bulat telur (oval),
tetapi ada juga yang berbentuk memanjang atau berbentuk bola. Khamir tidak
memiliki ala gerak.
Sebagian
fungi dapat berbentuk satu sel (fase khamir) pada suatu kondisi dan dapat
berubah menjadi multiseluler (fase kapang) pada kondisi yang lain. Fase khamir
biasanya terjadi ketika fungi hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan
tubuh inang. Sedangkan fase kapang terjadi ketika fungi hidup sebagai saprofit di alam, atau dalam medium di
laboratorium. Kemampuan fungi untuk dapat hidup dalam dua bentuk morfologi ini
disebut dimorfisme. Contoh khamir
adalah Saccharomyces cerevisiae.
2. Kapang
(mold)
Kapang
merupakan fungi multiseluler yang berbentuk benang atau filament, seperti Rhizopus oryzae (jamur tempe) dan Neurospora sitophila (jamur oncom).
Tubuh atau talus kapang terdiri dari miselium
dan spora. miselium tersusun
dari beberapa filament yang disebut hifae (tunggal, hifa). Hifa terbentuk dari
rangkaiansel yang tersusun memanjang dan membentuk helaian seperti benang.
Berdasarkan morfologi hifa dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a.
Hifa
aseptat atau senosit
Hifa ini tidak memiliki sekat
atau septa antar sel. Fungi aseptat atau senosit merupakan hasil pembelahan
inti berulang ulang tanpa dikuti pembelahan sitoplasmik sehingga terbentuk
suatu massa sitoplasma tanpa sekat dengan banyak inti.
b. Hifa
septat, yang
dibagi menjadi
Ø
Hifa
septat dengan sel-sel berinti tunggal.
Sekat tersebut membagi hifa menjadi sel-sel berinti tunggal. Setiap sel
memiliki pori di bagian tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau
organel sel lainnya dari satu sel ke sel lainnya.
Ø Hifa
septat dengan sel-sel berinti banyak
(multinukleat), hifa memiliki sekat
yang membagi hifa menjadi sel-sel yang memiliki dua inti atau lebih.
c.
Haustoria
Merupakan hifa yang bagian
ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap makanan. Ujung hifa tersebut
berfungsi menembus jaringan tubuh inang dan menyerap nutrisi yang berasal dari
jaringan tubuh inang tersebut. Haustoria umumnya dimiliki oleh fungi parasitic.
Hifa
atau miselium pada fungi dapat bersifat vegetative atau reproduktif. Hifa
vegetative dapat menembus substrat untuk memperoleh dan menyerap nutrisi atau
sumber makanan. Sedangkan hifa reproduktif pada umumnya tumbuh ke atas
permukaan medium.
3.
Fungi
bertubuh Buah (Mushroom)
Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga
dapat dilihat dengan mudah oleh mata. Berbeda dengan miselium pada kapang yang
terjalin bebas tidak beraturan, miselium pada mushroom tersusun dalam struktur
padat yang terorganisasi secara terartur membentuk tubuh buah. Bentuk tubuh
buah pada mushroom beragam, di antaranya berbentuk payung, mangkuk, bulat, dan
berbentuk seperti kuping.
Contoh
fungi bertubuh buah adalah jamur merang (Volvariella
volvaceae) dan jamur kuping (Auricularia
auricula)
Cara Hidup Fungi (Jamur) |
Semua fungi bersifat Heterotrof, yaitu mendapatkan makanan
dari senyawa organik. Fungi tidak mencerna makanan, makanan yang diperoleh
dengan cara menyerap zat organik yang ada disekitarnya melalui miselium atau hifa. Fungi akan menyekresikan berbagai enzim hidrolitik untuk
menuraikan senyawa kompleks di sekitarnya menjadi senyawa yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap. Selanjutnya makanan disimpan dalam tubuh dalam bentuk
glikogen.
Berdasarkan
cara memperoleh makanannya fungi dapat dibedakan menjadi,
a.
Fungi Parasitik
Adalah fungi yang bersifat parasit. Kelompok fungi ini hanya
dapat hidup dan memperoleh zat makanan dari sel-sel inang yang masih hidup.
Fungi parasitik tidak dapat hidup di luar tubuh inangnya, fungi parasitik
biasanya merupakan fungi yang bersifat patogen karena dapat menyebabkan
timbulnya penyakit pada inang yang diinfeksinya.
b.
Fungi Saprobik atau saprofit
Merupakan fungi yang memperoleh zat makanan dari sisa
organisme hidup atau bahan organik yang sudah mati, seperti sisa tanaman,
bangkai hewan, sampah, ataupun makanan. Beberapa jenis fungi saprofit dapat
menjadi parasit apabila kondisi memungkinkan. Sifat fungi seperti ini disebut parasit fakultatif.
c.
Fungi mutualistik
Sebagian kecil fungi mampu hidup bersama dengan organisme
lain dan saling memberikan keuntungan atau bersimbiosis mutualisme.
Lichen atau lumut kerak adalah adalah simbiosis mutualisme antara
fungi dengan cyanobacteria. Pada simbiosis ini, lichen menyediakan senyawa
organic yang diperlukan fungi, sebaliknya fungi memberikan perlindungan bagi
sianobakteria.
Mikhoriza, yaitu simbiosis antar fungi dengan akar
tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan mendapatkan keuntungan karena hifa pada
struktur mikorhiza dapat meningkatkan luas permukaan penyerapan akar tumbuhan
sehingga penyerapan nutrisi menjadi lebih baik. Fungi membantu penyerapan
mineral dari tanah dan sebaliknya fungi memperoleh nutrisi organik yang
disintesis oleh tumbuhan melalui fotosintesis.
Reproduksi Fungi (Jamur)
|
Fungi
dapat melakukan reproduksi, baik secara aseksual (vegetatif) maupun secara
seksual (generatif)
1.
Reproduksi Aseksual Fungi (Jamur)
Reproduksi aseksual pada fungi dilakukan dengan cara
pembelahan biner, pertunasan atau dengan kuncup (budding), fragmentasi miselium
(pemutusan hifa), atau pembentukan spora aseksual.
Pembelahan biner terjadi ketika satu sel fungi membelah
diri dan menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pertunasan
menghasilkan sel anak dari penonjolan yang tumbuh pada sel induk. Pada umumnya
khamir melakukan reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner dan pertunasan.
Pembentukan spora aseksual merupakan mekanisme reproduksi aseksual yang umumnya dilakukan oleh
kapang. Apabila kondisi habitat sesuai, fungi memperbanyak diri dengan
memproduksi spora aseksual. Spora aseksual umumnya dihasilkan dalam jumlah
banyak, mudah terbawa air atau angin, sehingga dapat tersebar di kawasan yang
luas. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi fungi dewasa.
Spora aseksual fungi
dapat di kelompokkan menjadi ,
a) Konidiospora
Spora yang dihasilkan oleh suatu struktur khusus yang disebut
konidium. Konidium dibentuk di ujung atau di sisi suatu hifa.
b) Sporangiospora
Spora yang dihasilkan oleh suatu kantung yang disebut sporangium. Sporangium ditopang dan
ditemukan di ujung suatu hifa khusus yang disebut sporangiofor.
c) Oidium atau artrospora
Spora yang dihasilkan dari
terputusnya sel-sel hifa
d) Klamidospora
Menhasilkan spora bersel satu yang terbentuk dari hifa
somatik, berdinding tebal, dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.
e) Blastospora
Merupakan tunas atau kuncup
yang dibentuk oleh sel-sel khamir
2. Reproduksi seksual fungi
Reproduksi seksual fungi ditandai dengan pembentukan spora
seksual. Spora seksual terbentuk dari peleburan dua inti yang berasal dari dua
hifa yang berbeda tipe (+ dan - ) yang serasi secara seksual. Spora ini
terbentuk pada kondisi tertentu dan jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan
dengna spora aseksual.
Tipe spora seksual adalah,
a. Askospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang
disebut askus. Pada umumnya setiap askus berisi delapan askospora.
b. Basidiospora
Merupakan spora bersel satu
yang dibentuk di dalam basidium
c. Zigospora
Sproa ini terbentuk apabila terjadi pertemuan dan peleburan
dua ujung hifa yang serasi secara seksual.
d. Oospora
Klasifikasi Fungi (Jamur)
|
Kingdom fungi ini
terbagi menjadi 4 divisio berdasarkan tipe reproduksi sesksualnya, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Klasifikasi fungi
pada keempat divisi ini didasarkan pada ciri-ciri spora, baik spora maupun
aseksual serta ada tidaknya tubuh buah selama daur hidupnya.
a.
Zygomycota
Sekitar
600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio Zygomycota.
Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah atau pada
tumbuhan dan hewan yang membusuk. Ada di antaranya yang membentuk mikorhiza,
yaitu asosiasi saling menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini dengan
tumbuhan tinggi.
Zigomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø
Hifa tidak bersekat dan bersifat senositik (mempunyai beberapa
inti).
Ø
Dinding sel tersusun dari kitin.
Ø
Reproduksi aseksual dan seksual.
Ø
Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Ø Contoh:
Rhizopus oligoporus (jamur tempe), Rhizopus nigricans.
Tubuh Zygomycota tersusun atas
hifa senositik. Septa hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk
alat reproduksi saja. Reproduksi seksualnya melalui peleburan gamet yang
membentuk zigospora. Contoh yang paling mudah didapat dari anggota divisio ini
adalah Rhizopus stoloniferus. Jamur ini hidup sebagai pengurai sisa organik
atau parasite pada tanaman ubi jalar. Ada pula yang dapat menyebabkan kerusakan
pada bahan makanan seperti roti, nasi, wortel, jambu dan lain-lain. Meskipun
demikian ada yang dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi bahan makanan (dalam
pembuatan tempe) dan asam-asam organik yang berguna bagi kita.
Reproduksi
Zygomycotina
a.
Aseksual
1)
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan
spora.
2)
Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa
baru.
3)
Hifa bercabang-cabang membentuk miselium.
4)
Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan
sporangiumnya, dan stolon.
5)
Sporangium menghasilkan spora baru.
b. Seksual
1)
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan.
2)
Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang
terdapat banyak inti haploid.
3)
Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid.
4)
Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium.
5)
Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora
haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi
hifa.
b.
Ascomycota
Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan.
Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur
dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen
pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan
ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak).
Ciri khas Ascomycota adalah cara perkembangbiakan seksualnya
dengan membentuk askospora. Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan
membentuk konidium. Di antara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak
membentuk miselium dan ada pula yang membentuk tubuh buah.
Ascomycotina memiliki
ciri-ciri, antara lain:
a)
Hifa bersekat-sekat dan
di tiap sel biasanya berinti satu.
b)
Bersel satu atau bersel
banyak.
c)
Beberapa jenis
Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru
membentuk lumut kerak.
d)
Mempunyai alat pembentuk
spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung
tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi
generatif.
e)
Dinding sel dari zat
kitin.
f)
Reproduksi seksual dan
aseksual.
Contoh:
1)
Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti.
2)
Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
3)
Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
4)
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
5)
Neurospora crassa, untuk penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya
sebentar.
Reproduksi
Ascomycotin
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan
generative (seksual).
a.
Aseksual
1)
Bersel
Satu (Uniselluler)
Dengan membentuk tunas,
misalnya pada Sacharomyces cereviceae.
2)
Bersel
Banyak (Multiseluler)
Dengan konidia (konidiospora),
misalnya pada Penicillium. Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan
secara berantai berjumlah empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut
disebut konidiofor.
b.
Seksual
1) Bersel
satu
Konjugasi
antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces berfungsi sebagai
gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot membesar menjadi askus. Di
dalam askus terbentuk delapan askospora. yang tersusun dalam dua jalur atau
satu jalur. Di dalam askus terjadi meiosis dan terbentuk empat askospora
haploid (n).
2)
Bersel
banyak
a) Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium).
b)
Askogonium membentuk
tonjolan yang disebut trikogen yang menghubungkan antara askogonium dan
antheridium.
c) Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah
membentuk hifa yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua).
d) Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang
akan membentuk badan buah.
e) Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.
f) Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis,
sehingga terbentuk askospora yang haploid.
c.
Basidiomycota
Nama Basidiomycota berasal dari kata
basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang
berbentu seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting.
Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian
tumbuhan yang lain. Jika kamu menjumpai orang memanfaatkan jamur sebagai bahan
makanan maka yang dimaksud adalah "mushroom" atau jamur.
Ciri umum jamur ini adalah hifa bersepta, fase seksualnya dengan
pembentukan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk gada,
membentuk tubuh buah (basidiokarp) seperti payung yang terdiri atas batang dan
tudung. Di bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran, tempat terbentuknya
basidium. Semua anggota divisio Basidiomycota beradaptasi pada kehidupan di
darat sebagai saproba, parasit pada organisme lain dan mikorhiza
Basidiomycotina memiliki ciri-ciri, antara
lain:
a.
Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
b.
Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri
dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya
lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh
buah disebut basidiokarp.
c.
Reproduksi secara seksual dan aseksual
Contoh:
a.
Volvariella volvacea (jamur
merang), enak dimakan.
b.
Auricularia politricha (jamur
kuping), enak dimakan.
c.
Amanita caesarina, enak
dimakan.
d.
Amanita verma,
beracun.
e.
Ganoderma applanatum (jamur
kayu).
f.
Puccinia graminis,
parasit pada Gramineae.
g.
Puccinia arachidis,
parasit pada tanaman kacang tanah.
h.
Phakospora pachyrhizi,
parasit pada tanaman kedelai.
Reproduksi Basidiomycotina
Reproduksi dapat dilakukan
secara vegetatif (aseksual) dan generative (seksual).
a. Aseksual
Dengan membentuk spora vegetatif
berupa konidia atau dengan fragmentasi.
b. Seksual
1)
Spora berinti haploid+ dan haploid– tumbuh menjadi hifa+ dan
hifa–.
2)
Hifa+ dan hifa– akan melebur menjadi hifa dikariotik (2 inti).
3)
Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium dan akhirnya membentuk tubuh
buah (basidiokarp).
4)
Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung (disebut
basidium) dan dua inti haploid menjadi satu inti diploid.
5)
Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid.
Basidium membentuk 4 tonjolan dan masing-masing tonjolan diisi 1 inti haploid
yang akan berkembang menjadi spora disebut basidiospora.
6)
Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan
jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa.
d.
Duteromycota
Epidermophyton floocosum
|
Ciri-ciri
Deuteromycotina
a.
Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin.
b.
Terbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase
kawinnya (jamur tidak sempurna atau imperfekti)
c.
Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
d.
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada
hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya.
Contoh:
a.
Epidermophyton floocosum, menyebabkan
kutu air.
b.
Epidermophyton, Microsporum,
penyebab penyakit kurap.
c.
Melazasia fur-fur,
penyebab panu.
d.
Altenaria Sp. hidup
pada tanaman kentang.
e.
Fusarium, hidup
pada tanaman tomat.
f.
Trychophyton tonsurans, menimbulkan
ketombe di kepala.
.
Latihan soal Fungi
1.
Jamur
tidak dapat digolongkan ke dalam dunia tumbuhan karena ....
a.
mempunyai
dinding sel
b.
mempunyai
hifa
c.
bersifat
autrotof
d.
mempunyai
spora
e. tidak
mempunyai klorofil
2. Tubuh
jamur yang seperti benang disebut …
a. Konidiofor
b. Sporangiosfor
c. Koloni
d. Hifa
e. Talus
3.
Kumpulan
benang-benang halus pada jamur disebut ....
a.
sporangium
b.
basidiospora
c.
askospora
d.
spora
e. miselium
4. Berikut
ini beberapa macam spora aseksual pada jamur, kecuali ....
a.
konidiospora
d. basidiospora
b.
oospora
e. artrospora
c. sporangiospor
5. jamur
yang hanya memiliki satu sel disebut …
a. miselium d. mushroom
b. khamir
e. septat
c. kapang
6. Klasifikasi
jamur dikelompokkan berdasarkan ....
a.
ciri
morfologi d. ciri reproduksi
b.
ciri
fisiologi e. habitatnya
c. ciri
biokimia
7. contoh
jamur bersel satu adalah …
a. Rhizopus d. Mucor
b. Penicilium e.
Fusarium
c.
Saccharomyces
8.
Rhizopus adalah fungi yang perkembangbiakan seksualnya dilakukan
melalui ....
a.
basidiospora d.
sporangiospora
b.
askospora e.
zygospora
c.
konidiospora
9.
jamur merang yang sering kita konsumsi termasuk dalam divisi …
a.
Ascomycota d.
zygomycota
b.
Basidiomycota e.
Oomycota
c.
Deuteromycota
10. Perhatikan dan amati
gambar di bawah ini
Bagian sporangiosfor
terdapat pada nomor ....
a.
1 d. 4
b.
2 e.5
c.
3
11. Bagian
yang kita makan pada jamur besar atau mushroom
adalah …
a.
Tangkai spora
b.
Rhizoid
c.
Badan pembentuk spora aseksual
d.
Tubuh buah
e.
Konidia
12.
Perhatikan
struktur jamur pada gambar di bawah ini
Jamur
tersebut salah satu contoh dari kelompok jamur ....
a.
Zygomycota
b.
Ascomycota
c.
Basidiomycota
d.
Deuteromycota
e.
Mikoriza
13.
Beberapa jenis fungi saprobik dapat bersifat sebagai parasit
apabila kondisi memungkinkan sifat fungi seperti disebut juga …
a.
Parasite fakultatif
b.
Parasite murni
c.
Mutualisme
d.
Patogenik
e.
Komensalisme
14. Dua
macam sifat jamur yang benar pada pernyataan di bawah ini adalah ....
a.
tersusun atas benang-benang hifa dan autotrop
b.
autotrop dan bersel banyak
c.
tersusun atas benang-benang hifa dan prokariotik
d.
prokariotik dan bersel satu atau bersel banyak
e.
eukariotik dan tersusun atas benang benang hifa
15. Salah satu contoh jamur
Zygomycota adalah ....
a.
jamur
tempe d. jamur kuping
b.
jamur
ragi e. jamur tapai
c.
jamur
merang
16.
Dinding sel pada jamur Zygomycota
mengandung zat ....
a.
sitokitin d. tanduk
b.
kitin e.
fiositin
c. selulosa
17.
Di bawah ini yang bukan merupakan
perkembangbiakan jamur secara aseksual adalah ....
a.
fragmentasi
b.
pembentukan konidia
c.
pembentukan spora
d.
Pertunasan
e.
peleburan sel
18. Berikut ini yang bukan merupakan
ciri-ciri jamur Basidiomycota adalah ....
a. hifa bersekat melintang
b. reproduksi seksual menghasilkan
basidium
c. reproduksi aseksual dengan konidia
d. merupakan jamur makroskopik
e.
jamur
ganoderma
19. antibiotik
yang berasal dari jamur Penicillium
griseovulum adalah …
a.
penisilin
b.
streptomisim
c.
chepalospirins
d.
griseofulvin
e.
erythromycin
20.
Rhizopus adalah jamur
yang dimanfaatkan untuk pembuatan tempe. Pembiakan secara generatif jamur ini
terjadi dengan cara pembentukan ....
a.
Oospora d. Askospora
b.
Basidiospora e. Konidiospora
c.
Zygospora
Esay
1.
Sebutkan
sifat-sifat yang dimiliki jamur!
2.
Jelaskan cara fungi memperoleh makanannya.
3.
Jelaskan cara hidup fungi secara simbiosis
4.
Jelaskan
tentang hifa, miselium, basidium, konidia, dan sporangiofor!
5.
Sebutkan
contoh jamur yang menguntungkan dan merugikan manusia!
0 komentar:
Posting Komentar