Berikut
ini adalah tiga cara cepat membubarkan halaqah yang disampaikan oleh
ustadz Farid Dhofir, Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Jawa Timur. Jika
ketiga hal berikut dilakukan oleh murabbi, dalam waktu yang tidak lama
kemudian, dijamin halaqah (khususnya halaqah awal) yang dipegangnya akan
bubar.
Datang Terlambat
Menunggu adalah hal yang menjemukan bagi banyak orang, termasuk mutarabbi baru. Apalagi jika menunggu kedatangan murabbi yang tidak jelas apakah ia datang atau tidak, jadi halaqah atau tidak. Semakin lama murabbi terlambat, detik demi detik terasa semakin lama, mencemaskan sekaligus menjemukan.
Pada
menit ke-25 dari keterlambatan murabbi setengah jam, mungkin mutarabbi
sudah memutuskan untuk pulang dan berjanji pekan berikutnya takkan
kembali. Atau mungkin mutarabbi bertahan menunggu, namun sudah ada
catatan di benaknya: "orang seperti ini tak layak jadi murabbi. Ia tak
menghargai waktu, apa mungkin ia bisa menghargai hal-hal lainnya.
Halaqah mungkin masih berjalan, namun ruhnya jadi hilang; tak ada
kepercayaan. Akhirnya pun bernasib sama: bubar.
Tanpa Persiapan
Yakni murabbi datang ke halaqah tanpa mempersiapkan materi/madah yang akan disampaikan. Ia hanya datang namun tidak membawa bekal. Materi yang disampaikan seingatnya saja, sama sekali tak berpedoman manhaj. Sudah begitu ia pun tak menguasai apa yang ia sampaikan, jadilah ia gado-gado ngalor ngidul tak karuan.
Materi yang kacau itu ditangkap mutarabbi. Ketidaksiapan itu tampak jelas di hadapan mutarabbi. Maka halaqah yang baru itu langsung memperoleh kesimpulan: "tak banyak manfaatnya berlama-lama di forum ini, lebih baik baca buku sendiri." Lalu bubarlah halaqah itu tak lama lagi.
Sibuk dengan HP
Jika murabbi tidak mematikan hp, tidak juga men-silent-nya, lalu beberapa kali halaqah yang baru itu terganggu nada dering, percakapan murabbi lewat hp-nya, tangannya disibukkan dengan sms, BBM, dan sejenisnya, mutarabbi yang merasa tidak diperhatikan cenderung tak lama bertahan. Lalu nasib halaqah pun wassalam.
Semakin lengkap ketiga poin ini dilakukan murabbi, semakin cepat halaqah itu bubar. Maka jika antum tak ingin halaqah cepat bubar, hindari ketiga hal tersebut. []
*http://www.bersamadakwah.com/2012/02/cara-cepat-membubarkan-halaqah.html
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Menunggu adalah hal yang menjemukan bagi banyak orang, termasuk mutarabbi baru. Apalagi jika menunggu kedatangan murabbi yang tidak jelas apakah ia datang atau tidak, jadi halaqah atau tidak. Semakin lama murabbi terlambat, detik demi detik terasa semakin lama, mencemaskan sekaligus menjemukan.
Tanpa Persiapan
Yakni murabbi datang ke halaqah tanpa mempersiapkan materi/madah yang akan disampaikan. Ia hanya datang namun tidak membawa bekal. Materi yang disampaikan seingatnya saja, sama sekali tak berpedoman manhaj. Sudah begitu ia pun tak menguasai apa yang ia sampaikan, jadilah ia gado-gado ngalor ngidul tak karuan.
Materi yang kacau itu ditangkap mutarabbi. Ketidaksiapan itu tampak jelas di hadapan mutarabbi. Maka halaqah yang baru itu langsung memperoleh kesimpulan: "tak banyak manfaatnya berlama-lama di forum ini, lebih baik baca buku sendiri." Lalu bubarlah halaqah itu tak lama lagi.
Sibuk dengan HP
Jika murabbi tidak mematikan hp, tidak juga men-silent-nya, lalu beberapa kali halaqah yang baru itu terganggu nada dering, percakapan murabbi lewat hp-nya, tangannya disibukkan dengan sms, BBM, dan sejenisnya, mutarabbi yang merasa tidak diperhatikan cenderung tak lama bertahan. Lalu nasib halaqah pun wassalam.
Semakin lengkap ketiga poin ini dilakukan murabbi, semakin cepat halaqah itu bubar. Maka jika antum tak ingin halaqah cepat bubar, hindari ketiga hal tersebut. []
*http://www.bersamadakwah.com/2012/02/cara-cepat-membubarkan-halaqah.html
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar