dan disela perjalanan
diantara doa-doa yang terpanjatkan
diantara penantian-penantian panjang
dan kembali naluri kemanusiaan datang
ketika cinta kembali menyapa
Adalah hakmu untuk tertarik padaku, karena itu fitrah.
Namun pintaku, jangan kau nyatakan cinta, sebelum waktu ijab qobul tiba.
Karena aku hanya ingin kepastian, bukan gombalan atau rayuan.
Ada baiknya aku berbagi cerita padamu, tentang cinta yang tak ternoda.
Namun pintaku, jangan kau nyatakan cinta, sebelum waktu ijab qobul tiba.
Karena aku hanya ingin kepastian, bukan gombalan atau rayuan.
Ada baiknya aku berbagi cerita padamu, tentang cinta yang tak ternoda.
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’
bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda
tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir
berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita
cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata,
si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta,
akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi
si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya.
Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar.
Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda,
bunyinya, “Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa
besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan
mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang
menemuiku di rumahku”. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang
suruhannya, ‘’Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, “…sesungguhnya aku benar-banar takut akan azab hari yang besar (kiamat) jika mendurhakai Rabbku (Yunus: 15), aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.”
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, “Walau
demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada
seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain.
Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” Kemudian dia meninggalkan
urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai
beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih
menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai
kurus dan kurus menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia
karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis
dan mendoakannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia
bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik.
Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”
Dia menjawab, “Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan.”
Pemuda itu bertanya, “Jika demikian, ke manakah kau menuju?” Dia jawab, “Aku
sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di
Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.”
Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.” Dia jawab, “Demi
Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan
Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku
dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”
Si pemuda bertanya, “Kapan aku bisa melihatmu?” Jawab si wanita: “Tak
lama lagi kau akan datang melihat kami.” Tujuh hari setelah mimpi itu
berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal
dunia…
sebelum engkau menjadi kekasih halal ku
aku ingin engkau tak mendekatiku
sebelum engkau menjadi kekasih halal ku
aku ingin engkau tak perlu memperhatikanku dengan berlebihan
sebelum engkau menjadi kekasih halalku
aku ingin engkau tetap menjaga jarak dengan ku
sebelum engkau menjadi kekasih halal ku
aku ingin engkau tak mendekatiku
sebelum engkau menjadi kekasih halal ku
aku ingin engkau tak perlu memperhatikanku dengan berlebihan
sebelum engkau menjadi kekasih halalku
aku ingin engkau tetap menjaga jarak dengan ku
sebelum engkau menjadi kekasih halal ku
aku ingin engkau tetap menjaga 'iffahmu
0 komentar:
Posting Komentar