Subscribe:

Pages

Sabtu, 06 Oktober 2012

Metabolisme Mengejutkan pada Katak Dapat Menjadi Sumber Ilham bagi Pengobatan

HARUN YAHYA

Metabolisme mengejutkan pada katak tanah bergaris-hijau asal Australia menjadi sumber ilham bagi pengembangan hewan ternak, serta bagi pengobatan terhadap mereka yang menderita penyusutan otot dan berat badan akibat ketidakmampuan berjalan

Di musim panas yang kering katak ini mengubur dirinya sendiri di dalam lumpur dan berada dalam keadaan tidak aktif selama berbulan-bulan di dalam kepompong mirip-lendir yang dihasilkannya.

Dr. Nick Hudson dari lembaga penelitian industri ternak CSIRO menyatakan bahwa katak Cyclorana alboguttata tersebut tidak mengalami penyusutan otot selama masa aestivasi, yakni keadaan tidak-aktif atau dorman selama musim panas. Selama mengubur dirinya sendiri di dalam lumpur di musim panas ini, katak tersebut dalam keadaan tidak bergerak selama berbulan-bulan


Dr. Hudson menggambarkan tujuan dari penelitian yang diilhami oleh katak ini sebagaimana berikut:
Binatang kecil ini mampu berada dalam keadaan terkubur di dalam lumpur selama beberapa bulan, sama sekali tidak aktif, namun tidak mengalami penyusutan otot ataupun kekuatannya… Jika kita dapat mengetahui bagaimana sang katak melakukan hal ini, kita mungkin akan dapat membidik gen-gen tertentu, atau mengembangkan pengobatan baru, untuk meningkatkan berat daging selama pertumbuhan hewan ternak, atau untuk memperkecil penyusutan otot selama masa kelangkaan pangan, seperti musim kering. (1)
Dengan cara ini, pengobatan yang ditujukan untuk menghindarkan penyusutan otot yang dialami oleh para astronot, para pasien yang harus berbaring lama di atas tempat tidur atau mereka yang berusia lanjut, akan dikembangkan.

Manusia tidak mampu lama berada dalam keadaan tidak berjalan, dan penyusutan otot yang diakibatkannya menjadi kendala bagi para penderita dalam banyak hal. Dr. Hudson memaparkan keadaan ini sebagai berikut:
Seseorang yang terpaksa menjalani keadaan tidak aktif seperti itu, akan kehilangan lebih dari 90 persent kekuatan ototnya. Ini merupakan masalah kesehatan bagi penduduk dunia dan juga kendala bagi penjelajahan ruang angkasa. (2)
Dr. Hudson membandingkan ekspresi gen (pengaruh teramati dari gen-gen) pada katak bergaris-hijau dan pada hewan ternak. Tujuan para peneliti tersebut adalah untuk menentukan gen-gen yang aktif selama masa aestivasi dan untuk menemukan gen serupa pada hewan ternak untuk penelitian lebih lanjut. Diperkirakan bahwa pada katak tersebut sistem ini berhubungan dengan pembuatan antioksidan dalam jumlah berlebih yang berperan menghambat kerusakan protein otot.

Dr. Hudson mengatakan bahwa suhu tubuh sang katak secara mengejutkan tidak mengalami penurunan selama masa aestivasi:
Selama aestivasi, katak ini mampu menurunkan laju metabolismenya sebesar 90 persen dan - tidak seperti hewan-hewan yang mengalami hibernasi - katak tersebut melakukan hal ini ketika suhu masih hangat. (3)
Ia juga menambahkan bahwa perangkat genetik yang mendasari kemampuan ini mungkin dapat diketahui setelah proyek penelitian selama tiga tahun.

Barangkali tidak lama lagi di masa mendatang para astronot, para pasien yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, dan kaum lanjut usia akan terbebaskan dari masalah kesehatan akibat penyusutan otot berkat penelitian pada katak tersebut. Akan tetapi bagaimanakah sang katak, yang menjadi sumber harapan dan ilham bagi pengobatan gangguan kesehatan tersebut bisa memiliki sistem menakjubkan seperti itu?

Mungkinkah sang katak pada suatu hari di masa lampau memutuskan bahwa akan lebih baik jika menghabiskan masa musim kering dalam keadaan dorman, dan mulai membuat dan menghasilkan kepompong mirip-lendir yang membungkus kulitnya? Mungkinkah sang katak lalu mencoba mengubur dirinya sendiri dan menunggu di dalam lumpur? Setelah muncul kembali dari dalam lumpur dan berkembang biak, dapatkah anak keturunannya melanjutkan kebiasaan ini yang dengannya mereka memperoleh keahlian baru seiring dengan perjalanan waktu? Sudah pasti, tidak. Tidaklah mungkin bagi makhluk hidup mana pun untuk mengubah fisiologinya [cara kerja tubuhnya] mengikuti keadaan lingkungannya. Perubahan sedemikian besar tidak pernah terjadi dalam suatu peristiwa di mana suatu makhluk hidup berpindah dari lingkungan berair ke lingkungan kering, atau sebaliknya. Seekor katak yang tidak memiliki sistem yang memungkinkannya tetap bertahan hidup dalam lingkungan yang melingkupinya akan segera mati.

Sebaliknya, kemampuan sang katak ini didasarkan pada pengaturan fisiologi [cara kerja tubuhnya] yang rumit. Ini semua berlangsung melalui bekerjanya gen-gen di dalam DNA sang katak, yang berkali-kali lipat lebih rumit daripada sistem serupa yang terdapat di dalam rangkaian elektronik tercanggih rancangan manusia. Dengan menghidupkan dan mematikan aktifitasnya secara mandiri, gen-gen ini mengatur kerja-kerja teramat penting di dalam tubuh sang katak, dan mengendalikan dimulainya aestivasi, pembuatan cairan yang diperlukan bagi pembuatan kepompong, dan akhir dari masa aestivasi. Sama sekali mustahil bagi sistem jaringan ini, di mana gen-gen tertentu menghidupkan dan menghentikan aktifitas gen-gen lain, untuk muncul menjadi ada sebagai hasil sebuah proses kebetulan. Sungguh mustahil bagi satu saja dari gen-gen tersebut, yang menjadi penyebab utama penyesuaian fisiologis pada katak ini, untuk mewujud menjadi ada akibat ketidaksengajaan.

Jelaslah bahwa katak tersebut tidak memperoleh kemampuan yang dimilikinya melalui usahanya sendiri atau melalui berbagai kebetulan. Dengan kata lain katak tersebut telah diciptakan, sejak kali pertama dengan ciri-ciri ini. Tidak ada keraguan bahwa Allah Yang Mahakuasa-lah, yang berkuasa atas segala sesuatu di antara langit dan bumi, yang telah menciptakan katak. Dia mengendalikan metabolisme katak-katak dan seluruh makhluk hidup di setiap saat. Dalam sebuah ayat Al Qur'an, dinyatakan:

"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya*. " (QS. Huud, 11:56)


Rahasia Kemampuan Laba-Laba Merayap Pada Langit-Langit

Rahasia Kemampuan Laba-Laba
Merayap Pada Langit-Langit

HARUN YAHYA

Sekelompok peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology and Bionics [Institut Zoologi Teknik dan Bionika] di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.

         Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri. 

           Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter). Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.)

       Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya. Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.

       Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri. Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini: Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April 2004.

      Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin kesulitan.[*] Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba. Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit. Allah menyatakan dalam sebuah ayat Al Qur'an:

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An Nuur, 24:45)

Latihan Soal Klasifikasi Makhluk hidup


Latihan Soal Klasifikasi makhluk hidup
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri disebut ………..
A.
taksonomi
B.
sistematika
C.
klasifikasi
D.
tata nama ganda
E.
takson

2.
Berdasarkan system tata nama ganda, cara penulisan yang benar untuk nama jenis kelapa adalah …………………………
A.
Cocos nucifera
B.
Cocos Nucufera
C.
cocos Nucifera
D.
cocos nucifera
E.
COCOS NUCIFERA

3.
Untuk tingkatan takson yang tertinggi sampai terendah adalah ………………
A.
kingdom - phylum/division - classis - ordo - genus - familia – spesies
B.
kingdom - phylum/division - classis - ordo - familia - genus - spesies
C.
kingdom - phylum/division - classis - ordo - spesies - genus – familia
D.
kingdom - kelas - filum/division - ordo - famili - genus - spesies
E.
kingdom - ordo - kelas - filum/division - genus - famili - spesies

4.
Seorang siswa menentukan tumbuhan dengan ciri sebagai berikut : batang pendek di dalam tanah berupa rizoma, berakar serabut, tidak mempunyai bunga, dan berkembang biak dengan spora. Tumbuhan tersebut termasuk ke dalam divisio …………………….
A.
Alga
B.
Bryophyta
C.
Pteridophyta
D.
Gymnospermae
E.
Fungi

5.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk …………………..
A.
menyederhanakan obyek studi
B.
melestarikan jenis makhluk hidup
C.
memberi nama ilmiah untuk setiap makhluk hidup
D.
menemukan ciri setiap makhluk hidup
E.
menentukan persamaan sifat antara makhluk hidup

6.
Zea mays adalah nama ilmiah tanaman jagung. Kata Zea pada nama ilmiah tersebut menunjukkan …………….
A.
familia
B.
kelas
C.
bangsa
D.
genus
E.
spesies

7.
Berdasarkan sistem klasifikasi lima kingdom, bakteri dan ganggang biru termasuk kedalam dunia ……………..
A.
Animalia
B.
Plantae
C.
Fungi
D.
Protista
E.
Monera

8.
Pernyataan berikut yang benar mengenai Allium cepa (bawang merah) dan Allium sativum (bawang putih) adalah ……………..
A.
jenis sama, marga sama
B.
marga sama, suku berbeda
C.
marga sama, jenis berbeda
D.
jenis sama, marga berbeda
E.
suku berbeda, jenis sama

9.
Di bawah ini yang menunjukkan nama suku adalah ………………
A.
Rubiaceae
B.
Rubiales
C.
Myrtales
D.
Hibiscus
E.
Hibiscus rosasinensis

10.
Tanaman berikut berkerabat dekat dengan kacang tanah adalah …………….
A.
jagung
B.
padi
C.
kedelai
D.
kentang
E.
ketela pohon

11.
Sistem klasifikasi lima kingdom dikembangkan oleh …………………….
A.
Aristoteles
B.
Carolus Linnaeus
C.
Charles Darwin
D.
Robeert Hooke
E.
Robeert H. Wittaker

12.
Keuntungan nama ilmiah adalah …………………………
A.
dikenal oleh ilmuwan lain
B.
digunakan untuk beberapa jenis organisme
C.
terdiri dari banyak nama ilmiah untuk satu jenis organisme
D.
dikenal oleh ilmuwan biologi seluruh dunia
E.
menggunakan bahasa Inggris

13.
Orang pertama yang memperkenalkan sistem nama ganda adalah …………..
A.
Carolus Linnaeus
B.
Aristoteles
C.
Charles Darwin
D.
Gregor Mendel
E.
Antoni Van Leuwenhoek

14.
Ikan dan katak dikelompokkan pada kelas berbeda, tetapi mempunyai persamaan yaitu ………….
A.
poikiloterm
B.
vivipar
C.
ovovivipar
D.
homototerm
E.
eksoskeleton

15.
Berikut adalah nama ilmiah beberapa makhluk hidup yang tterdapat disekitar kita :
1. Curcuma domestica
2. Musa texstilis
3. Musa paradisiaca
4. Felix domestica
Berdasarkan nama ilmiahnya, manakah yang paling dekat kekerabatannya ?
A.
1dan 2
B.
1 dan 3
C.
2 dan 3
D.
3 dan 4
E.
1 dan 4

16. Pernyataan tentang pengelompokkan makhluk hidup.
....1. memudahkan pengenalan .....................4. Memudahkan pencarian
....2. memudahkan penyimpanan..................5. Membuat beragam bentuk baru
....3. membuat lebih teratur dan rapi
....Manfaat yang diperoleh dengan melakukan klasifikasi adalah ….
....a. 1 - 3 - 5.....................................................d. 2 - 3 - 5
....b. 2 - 4 - 5.....................................................e. 1 - 2 - 3
....c. 1 - 3 - 4

17.Manakah yang bukan merupakan tujuan dari pengelompokkan makhluk hidup, kecuali ….
.....a. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah di amati
.....b. Mengetahui hubungan perkerabatan antar makhluk hidup
.....c. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki
.....d. Mengurutkan proses perkembangan individu berdasarkan hubungan perkerabatan
.....e. Merubah susunan tubuh hewan berdasarkan urutannya

18. Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup dengan lihat persamaan sejarah
......evolusi makhluk hidup adalah …
......a. sistem klasifikasi fillogeni
......b. sistem klasifikasi buatan
......c. sistem klasifikasi alami
......d. sistem klasifikasi natural
......e. sistem klasifikasi artifisial

19.Pernyataan yang tepat untuk sistem klasifikasi buatan adalah …
.....a. Sistem pengelompokkan makhluk hidup yang dikembangkan oleh Charles Darwin
.....b. Sistem pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan sejarah asal usulnya
.....c. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup dengan melihat hubungan perkerabatannya
.....d. Sitem pengelompokkan makhluk hidup dengan mengutamakan ciri yang mudah diamati .........baik dari dalam maupun dari luar
.....e. Sistem pengelompokkan makhluk hidup yang mengutamakan tujuan praktis, dan cara yang .........sederhana

20. Seorang peneliti tumbuhan melakukan survey lapangan untuk mengenali berbagai .......tumbuhan yang hidup di suatu tempat. Ia mengumpulkan specimen tumbuhan yang ada dan .......memasukkannya ke dalam empat kantung yang diberi nama pohon, semak, perdu, dan .......herba. Kegiatan ini dapat dianggap klasifikasi …
.......a. Buatan oleh Charles Darwin
.......b. Alami oleh carolus linnaeus
.......c. Filogeni oleh charles darwin
.......d. Buatan oleh Aristoteles
.......e. Alami dan filogeni

21. Nangka, sukun, cempedak adalah kelompok tanaman yang buahnya berduri, daun ......berukuran besar, dan memiliki bunga jantan dan betina. Cara pengelompokkan tersebut ......didasarkan pada sistem klasifikasi ...
......a. klasifikasi sistem sistem natural
......b. Sistem klasifikasi sistem buatan
......c. Sistem klasifikasi sistem alami
......d. Sistem klasifikasi sistem filigeni
......e. Sistem klasifikasi sistem taksonomi

22. Kelompok-kelompok makhluk hidup dari yang banyak persamaannya dalam satu kelompok, ......sampai yang sedikit persamaannya. Tingkatan kelompok makhluk hidup disebut …
......a. taksonomi
......b. takson
......c. klasifikasi
......d. identifikasi
......e. determinasi

23. Alasan penggunaan bahasa latin dalam penamaan makhluk hidup (Nomenklatur binomial) ......adalah ...
......a. Bahasa latin bersifat universal
......b. Hanya ada satu nama untuk beberapa makhluk hidup
......c. Bahasa latin adalah bahasa yang berkembang
......d. Negara latin merupakan tempat lahirnya para ilmuwan
......e. Bahasa latin merupakan bahasa international

24. Nama ilmiah dari kucing hutan adalah …
......a. Felix catus
......b. Felix domestica
......c. Felix tigris
......d. felix leo
......e. felix felixa

25. . Penulisan nama ilmiah sesuai aturan Nomenklatur binomial dari tanaman kembang sepatu .........adalah …
.........a. Hibiscus-rosa sinensis
.........b. Hibiscus Rosa Sinensis
.........c. Hibiscus rosa-sinensis
.........d. hibiscus Rosa-sinensis
.........e. Hibiscus rosa-Sinensis

26. Nama ilmiah seperti: Zalaca edulis (salak), Tapirus indicus (tapir) dan Anoa ......depresicornis (anoa), merupakan salah satu syarat nomenklatur binomial jenis …
.......a. Nama ilmiah harus terdiri atas 2 suku kata
.......b. Nama ilmiah harus menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
.......c. Kata pertama menunjukkan keterangan dari kata kedua
.......d. Kata pertama menunjukkan genus dari species tersebut
.......e. Singkatan dibelakang nama ilmiah menunjukkan takson genus

27. Nama ilmiah dari tanaman seperti gambar dibawah ini adalah …
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiayMuhHiyu81EeYqqKbN1sMTQmqeHOeqGI12MUQJm6AnFdUCNVtySAY4DCZBWhSlKxUmzH07Pe3g3aOHwvJQJss13ca8x8q4J8T82Pe7V7AYUjIrJ-WIk3ZUEw448jl2Vp6v5tHdZYTc0/s320/daun+ganja.jpg
........a. Cana edulis
........b. Canabis sativus
........c. Manihot utilisima
........d. Oryza sativa
........e. Zea mays

28. Kelompok makhluk hidup dibawah ini yang memiliki hubungan perkerabatan yang dekat .......adalah …
.......1. Oryza sativa (padi) ......................4. Phaseolus radiatus (Kacang hijau)
.......2. Phaseolus vulgaris (buncis)........ 5. Kanabis sativa (ganja)
.......3. Beta vulgaris (gula Biet)

.......a. 1 dan 2
.......b. 2 dan 3
.......c. 3 dan 4
.......d. 4 dan 5
.......e. 2 dan 4

29. Pada sistem klasifikasi filogeni, dua makhluk hidup yang berbeda dan dikelompokkan pada .......tingkat takson yang semakin tinggi akan memiliki …
.......a. Persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
.......b. Persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
.......c. Hubungan perkerabatan antar makhluk hidup makin jauh
.......d. Hubungan perkerabatan antar makhluk hidup semakin dekat
.......e. Antar makhluk hidup tidak saling memiliki hubungan perkerabatan

30. Dasar dari terbentuknya sistem klasifikasi tiga kingdom adalah ...
.......a. diketemukannya organisme jamur
.......b. ditemukannya mikroskop sederhana oleh anthoni van leuwenhoek
.......c. ditemukannya organisme uniseluler yang disebut protista
.......d. ditemukannya organisme prokariotik
.......e. ditemukannya jenis tumbuhan baru