batas antara keputusasaan dan ambang sadar yang mungkin hampir nanar
satu persatu jalan, pun satu persatu malam
mengantarkan ke setiap rangkaian cerita
hingga sampai pada sebuah berita yang mungkin menjadi hal yang dulu sangat di takutkan
aku akhirnya sampai di sebuah titik dimana tak ada pilihan lain selain mengikhlaskan
tak mungkin ku larang apalagi ku lawan
Allah diantara batas ketidaksadaran ku, aku masih percaya bahwa sungguh janji Mu itunyata bahwa semua akan indah pada waktunya
maka mungkin bagian ku itulah menunggu waktu dimana sang indah akan tiba
bagi sebagian orang ketika seorang anak perempuan dilangkah menikah oleh adiknya itu adalah sebuah hal tabu
akan muncul banyak perbincangan, banyak omongan, banyak penyampaian
sayangnya aku hidup diantara sebagian orang itu
Allah,,
sungguh aku tak punya pilihan lain selain mengikhlaskan
bahkan aku tak ingin meminta pada Mu dengan sedikit memaksa atau mendesak
walau sungguh keadaanku sangat terdesak
aku malu Allah..
aku malu untuk memaksa Mu,
walau sungguh dilubuk hatiku, akupun malu berjalan diantara tatapan dan ribuan perbincangan
tapi jika memang ini bagian cerita yang harus ku jalani
maka biarlah...
aku akan jalani,,, akan aku coba jalani
jangan tanya seberapa banyak air mata yang akan menetes
karna untuk sekedar melanjutkan tulisan inipun aku membutuhkan jeda
untuk sekedar tertunduk dan mengusap air mata yang mengalir dalam diam di heningnya malam
sungguh malaikat dan syaitan Mu menjadi saksinya
tapi jika memang ini bagian cerita yang harus ku jalani
maka biarlah...
aku akan jalani,,, akan aku coba jalani
Allah,,
jika esok aku harus berjalan dengan menutup kedua telingaku,
sejauh apapun itu, berapapun lamanya waktu
maka insyaAllah aku akan melakukannya,,, asal Kau tetap berdiri mendapingi
Allah
jika esok aku harus menjalani malam-malam panjang dengan penuh basahnya air mata
sejauh apapun itu, berapapun lamanya waktu
maka insyaAllah, akan aku coba untuk menjalani
tapi ku mohon,
jengan lepas dekapan Mu
sungguh
untuk urusan ini, aku tak bisa bergantung pada siapapun
pada teman yang setiap hari mendampingi
atau pada orang tua yang bahkan sejak lahir selalu disisi
sungguh untuk urusan ini, aku hanya ingin Kau hadir dalam setiap jalan yang mungkin akan terasa jauh lebih panjang dan lebih berat dari sebelumnya.
aku akan coba jalani
sungguh aku akan belajar untuk mencoba menjalani
jika aku harus berjalan dan menatap dengan ikhlas
maka ajarkan aku, bagaimana caranya mengeja kata ikhlas itu
jika aku harus berjalan dengan penuh kerelaan
maka dampingi aku, pada setiap langkah, pada setiap lelah
karna sungguh aku sudah kehabisan cara
aku sudah kehabisan akal
aku sudah memandang semua dengan nanar
jaga aku untuk tetap di ambang sadar ini
jaga aku untuk tetap bertahan
tanpa sedikitpun meragukan
yakinkan aku Allah, bahwa memang ini episode hidup yang harus berjalan
maka biarlah Kau saksikan aku jatuh bangun bertahan
menunduk, bersujud dan meminta
meski harus terus meminta
menangis dalam diam di heningnya malam
menyembunyikan semua dalam diam
sambil terus bersabar menanti indahnya penjemputan dari seorang laki laki baik yang entah siapa dan entah akan datang di tahun berapa
untuk saat ini aku hanya ingin menjalani
meski banyak orang mendoa beda
maka biar akupun menjemputmu dengan doa
meski banyak orang berkata mustahil
tidak akan ada yang mampu bertahan
maka biar aku bantu kau mendekat dengan doa lirih dan air mata penuh kerendahan hati meminta
apapun bagaimanapun akhirnya nanti
doa siapa yang akan menang di akhirnya nanti
maka biarlah itu jadi rahasia nanti
karna sungguh aku terlalu malu untuk meminta dengan sedikit memaksa pada Mu
jika diakhir akulah satu satu nya orang yang harus menangis
biarlah ...
asal Kau tetap mendampingi
maka aku akan belajar untuk kembali menutup kedua kupingku
semoga ada sebuah takdir baik yang akan tiba
dan untuk mu, yang sungguh telah tertulis nyata
kelak lihatlah aku
yang belajar untuk bersabar dari hari ke hari
menanti
semoga kelak kau pun bisa bersabar untuk terus belajar berdampingan
membuktikan bahwa semua doa negativ dan pandangan orang tentang ketidak mungkinan kita untuk bersama itu terbantah dengan sendirinya
aku akan belajar
aku akan kembali belajar
untuk memintamu sekali lagi, atau bahkan berkali kali lagi
kamu yang bahkan sekedar nama mu saja aku tak tahu
tapi doaku untuk memintamu selalu beriringan dengan doa untuk kedua orang tuaku dalam setiap sholat ku ...
dan itu akan tetap sama
mungkin esok, atau bahkan berhari hari setelah esok
diantara batas keputusasaan dan ambang sadar yang mungkin hampir nanar
sungguh aku menantimu
0 komentar:
Posting Komentar